Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Pelangi di Balik Kesedihan

Gambar
di antara pelangi yang muncul  ada air-air mata yang berjatuhan  menetes ke setiap penjuru wilayah hingga terkumpul menjadi suatu musibah  air-air itu malah menjadikan danau; menciptakan kesedihan yang terpampang jelas  dari balik kesedihan,  banyak wajah anak yang ketakutan di antara bangunan-bangunan pada jebol diterjang oleh air-air mata sendirinya air-air itu begitu deras arusnya  ngamuk; menghancurkan yang dilihat menghancurkan yang menghalanginya  air-air itu berawal dari mata kesedihan di antara pelangi yang muncul ke permukaan / saban harinya, kesedihan malah memuncak dunia hancur tak bisa dinikmati lagi  pelangi di atas sana malah berubah warna  hitam, tak ada lagi keindahan yang jelas anak-anak tinggallah seorang diri  mereka mencari apa yang dicari mereka berteriak, tapi tak ada yang mendengar  mereka menangis, tapi hanya berisi anak-anak kesedihan itu semakin memuncak  ketika dunia ini terbalik  dengan mudahnya  dengan entengnya  dengan sekali kejadian  hancur berantakan di

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Gambar
Foto: Gurita Teleskop/octolab.tv G urita atau bisa dibilang hewan laut! Oleh karena itu, hal yang menyangkut itu pun akan sangat bermanfaat untuk bisa diketahui. Kemudian, apa, sih? Salah satu itu adalah gurita yang bisa dibilang makhluk misterius penghuni laut dalam. Kemudian, makhluk misterius itu adalah gurita teleskop (Amphitretus pelagicus) . Lebih jelasnya bahwa gurita teleskop adalah gurita laut dalam yang sulit ditangkap lalu hidupnya di kedalaman 500 sampai 6.500 kaki di daerah tropis dan subtropis. Kemudian, gurita itu hidup di Samudra Pasifik dan Hindia. Gurita itu pun bisa dibilang sangat berbeda karena gurita teleskop diyakini terkait dengan gurita kaca dan berbeda spesies dengan lainnya. Spesies itu pun memiliki panjang delapan inci dan lengannya memiliki panjang setengah dari panjangnya. Oleh karena itu, spesies itu pun menghabiskan hidupnya tergantung di kolom air dari pada merangkak di dasar laut. Kemudian, sudah bisa ditafsirkan dari tulisan sebelumnya bahwa spes

Hidup Tak Sesuai Harapan

Gambar
S etiap momen, pasti ada masanya! Setiap langkah, pasti ada capainya! Setiap ucapan, pasti ada berhentinya. Oleh karena itu, hidup itu seperti keping-keping yang selalu bergerak dan berkumpul untuk menjadi salah satu alasan nyata untuk berjuang! Kemudian, Mail pun terdiam ketika memikirkan hal yang menyakut kehidupan karena setiap hari pikirannya itu selalu berputar-putar di dalam kepala. Mail benar-benar terdiam seperti paku yang menancap kepada tembok, lalu ia hanya bisa mengeluarkan senyum untuk mengaburkan kegalauannya. Entah, sampai kapan seperti ini? Tanyanya di kala kabut di luaran rumah malah terlihat jelas oleh kedua mata telanjangnya. Setelah itu, kedua matanya malah mengeluarkan air yang entahlah karena apa ia bisa menangis lalu seperti terpukul oleh kegalauannya. Kegalauan yang diciptakan oleh kerinduan sehingga langit-langit di kepalanya malah menjadi kacau. Oleh karena itu, harapan yang dipupuknya pun seperti hilang dan sulit untuk bisa bangkit lagi. Mail benar-benar men

Kelam Itu Masih Ada

Gambar
D i balik malam, aku mencoba untuk bersembunyi di antara kelam-kelam yang sering melanda. Aku malah tenggelam. Aku malah tak bisa berlari. Kemudian, semua hal yang pernah terlewati itu malah keluar dari dalam kepala dan akhirnya kelam itu menyerang batin ini. Mengobrak-ngabrik. Dan akhirnya, semua itu menjadi suatu air mata yang jatuh hingga menciptakan danau di wajah ini. Kelam itu masih ada, kataku kepada langit yang mungkin saja malah mentertawakan diri ini!  Alam pun malah tertawa di kala diri ini diserang oleh kelam-kelam yang tak mengetahui aturan. Aku menangis. Aku mencoba untuk menenangkan pikiran. Kutulis sajak. Kutulis puisi. Kutulis cerita pendek. Kutulis air mata ini di kertas-kertas yang kutemui di jalanan. Kemudian, aku harus bagaimana lagi agar kelam-kelam ini bisa hilang di dalam diri ini? Ketika malam semakin malam, kelam-kelam itu malah berdiam di dalam pikiran hingga menusuk-nusuk hati yang paling dalam. Jika, aku harus berteriak maka teriakan itu tak akan mampu jug

Jembatan Cinta

Gambar
" Apakah salah jika saya mencintai dirimu?" tanya Ian kepada Mala di jembatan yang dinamakan Jembatan Cinta. Mala tertunduk, mungkin ia sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Ian itu. Kemudian, lelaki yang berbadan tegap, rambutnya rapi, dan kulitnya bisa dikatakan putih itu hanya bisa menunggu jawaban saja di samping Mala.  Jembatan Cinta yang bisa dibilang jembatan paling indah untuk memulai percintaan. Oleh karena itu, Ian pun sangat berani untuk menanyakan perihal cinta itu kepada Mala. Lelaki itu pun terlihat optimis. Lelaki itu terlihat santai. Lelaki itu terlihat sudah siap untuk menerima jawaban apa yang akan diterimanya. Kemudian, lelaki itu pun berjalan hingga agak menjauh dari Mala agar membuat wanita yang berparas cantik itu bisa fokus untuk memikirkan jawaban untuk dirinya. Beberapa menit kemudian, Mala mendekati Ian dan bertanya, "Kamu, tadi, nanya apa?"  Ian tersenyum karena pertanyaan itu seperti mencoba lagi untuk menegaskan

Penantian yang Tak Berujung

Gambar
S atu hari. Satu minggu. Satu bulan. Satu tahun. Penantian itu tak akan berujung di kala banyanganmu masih tersimpan rapi di dalam kepala ini. Ketika senyummu. Ketika sifatmu. Semua itu menjadi salah satu kenangan yang tak pernah terlupakan. Saya menyendiri di sini, menikmati kenangan dan sekaligus penantian yang tak pernah berujung. "Apakah salah jikalau saya menantikan wanita itu?" tanya saya kepada salah seorang teman yang berada di dekat sini.  "Semua itu harus ada perhitungannya," jawabnya dengan nada biasa saja.  Perhitungan semacam apa lagi yang harus saya hitungkan, sedangkan batin ini masih saja menantikan dirimu. Entah, sampai kapan penantian ini akan berujung? Pertanyaan yang cukup simpel itu malah terpikirkan ketika galau menyelimuti hati ini. Saya masih menantikan dirimu dengan setia di sini. Saya ingin mendengar kabarmu yang telah lama ini tak pernah terdengar. Saya ingin menanyakan perihal hati yang telah lama dipendam ini. Hanya fotomu yang bisa saya

Kehidupan Mike (18)

Gambar
  ; Jalan-Jalan Bersama Sinta D i kota yang terasa sejuk nan indah, Mike mengajak Sinta untuk jalan-jalan mengitari kota. Melihat pemandangan. Melihat daerah perkotaan. Melihat apa yang ada di dalamnya. Mike begitu semangat ketika momen seperti itu berjalan dengan baik bersama Sinta. Kemudian, Sinta pun sudah tak terlihat grogi lagi ketika berduaan bersama Mike. Oleh karena itu, momen-momen seperti itu pun menjadi salah satu keindahan yang nantinya bisa terlukiskan di atas sebuah kenangan. Tak terasa juga Mike merasakan waktu semakin berubah saja di antara bayang-bayang Sinta yang selalu menghantuinya. Kemudian, wajahnya pun terlihat memancarkan kebahagiaan yang baru sekarang lagi bisa terasakan. Wajah wanita itu seperti cahaya yang menembus batinnya hingga menenggelamkan semua kegalauannya. Mike terdiam, sedangkan Sinta malah bertanya, "Malam ini, terasa indah, ya?" Malam yang penuh bintang, serta lampu-lampu menghiasi perkotaan. Jalanan pun tampak ramai di kala Mike dan Sin

Pohon yang Ambruk

Gambar
ketika malam tiba,  pohon itu malah terjatuh; ambruk hingga merusak atap-atap rumah  yang dekat mengahadapnya  pohon itu rusak, sedangkan orang-orang malah berputarputar mencari sesuatu yang belum pasti  di kala malam menyerang wajahnya pohon itu merangkak kembali ingin bangkit dan menenarkan kekuatannya  batang-batangnya mulai meregang,  sedangkan orang-orang malah terdiam tak ada yang bisa kita lakukan,  kata seorang lelaki yang ompong itu keadaan di sekitaran sana malah kacau  gentenggenteng pada terbang  rumah-rumah menjadi hancur  pohon itu pun berhasil bangun  dengan wajahnya yang congkak bakar pohon itu!  bakar pohon itu!  bakar pohon itu!  orangorang pada berteriak-teriak  sambil menenteng obor yang dimilikinya pohon itu ambruk kembali  asap-asap yang dikeluarkannya pada terbang  keadaan di sekitar sana pun malah lebih kacau  banyak orang yang sesak; banyak yang pingsan  oleh kelakuan-kelakuannya sendiri 2022

Kepala yang Bolong Sebesar Kacang Ijo

Gambar
S epanjang di perjalanan menuju rumahnya, Salim goyah dengan kepalanya yang bolong. Kemudian, ia menunduk lalu wajahnya mendongak untuk mencari-cari penyebab kepalanya yang bisa bolong itu. Namun, setelah kedua bola matanya terus berputar-putar, pencarian itu malah terasa nihil. Salim terdiam. Salim merasa kesakitan. Salim menangis ketika perjalanan ke rumahnya terasa masih jauh. Di dalam mobil, Salim malah seperti menjadi orang yang sedang kesurupan. Ia berceloteh ke mana saja. Ia menendang kursi yang ada di depannya. Ia pun berteriak-berteriak seperti orang yang gila saja. Sandi, adiknya pun tak bisa apa-apa! Bahkan, untuk sekadar membuat tenang Salim pun ia tak mampu. Sandi pun hanya mampu untuk menyetir mobil saja yang menuju ke rumah kakaknya itu. Perjalanan pun masih terasa berat ketika di dalam mobil malah terasa kacau, sedangkan Pak Ustaz masih saja mencoba untuk terus-menerus menenangkan Salim yang terlihat makin kacau itu. Kemudian, kedua bola mata Salim pun terlihat memerah

Menulis Sama dengan Menambah Pengetahuan!

Gambar
M enulis bisa menjadi salah satu langkah untuk menambah pengetahuan, baik pengetahuan yang bersifat pribadi ataupun lainnya. Hal semacam itu pun menjadi salah satu keuntungan yang bisa didapatkan dari aktivitas menulis itu. Kemudian, proses menulis harus bisa disoroti juga karena dari itulah awal mulanya tercipta tulisan, baik artikel ataupun tulisan lainnya.  Jika, hal semacam itu menjadi salah satu keuntungan maka sudah seharusnya para penulis pun cukup memahami apa yang bisa didapatkannya. Tak sampai situ saja! Namun, menulis dan menambah pengetahuan itu harus menjadi salah satu kesinambungan agar tulisan bisa mudah dimengerti dan diingat oleh para pembaca.  Ya, harus bisa disadari bahwa tulisan yang dibuat pun harus bisa pahami dulu oleh penulisnya. Setelah itu, jikalau penulisnya sudah paham maka pembaca pun bisa mudah untuk mengerti. Andaikan semua itu bisa terwujud maka tulisan yang ditulis pun mampu dengan mudah dipahami atau diingat oleh para pembaca. Proses semacam itu harus

Kata-Kata yang Keluar dari Kepala

Gambar
K etika kepalamu mengeluarkan kata-kata, saya mendadak terdiam untuk memperhatikan semua itu. Kau pun tampak kesakitan, sedangkan saya masih menatap tajam setiap inci kata-kata yang keluar dari kepalamu. Kata-kata itu pun ada yang berdarah, ada yang kesakitan, ada yang menjerit, dan ada juga yang berlari agar bisa lepas dari semua beban dirimu. Kata-kata itu ada yang berloncat-loncat karena mungkin saja mereka bahagia bisa keluar dari kepalamu. Kemudian, kau pun tak bisa apa-apa lagi! Bahkan, sekadar untuk berbicara pun kau tampak sulit seperti ada batu yang mengganjal di tenggorokanmu. Saya masih menikmati momen-momen yang menurut batin ini, semua momen yang menyerang dirimu itu pun sangat pantas didapatkan. Saya pun dengan santainya berkata, "Biarin sajalah, biar dirimu merasakan efeknya!" Banyak orang juga yang berpendapat sama halnya dengan yang saya katakan karena mungkin juga mereka sudah muak dengan kelakuan dirimu. Kelakuan yang sudah tak bisa dimaafkan lagi, salah s

Buku dan Air Mata

Gambar
D i antara hitamnya langit, kamu masih saja duduk di kursi yang ada di taman kota. Wajahmu terlihat sedang tak baik-baik saja. Kemudian, kamu membuka buku yang berjudul Origami Hati dengan pelan. Kamu pun tertunduk. Kamu membaca. Kamu meneteskan air mata yang entahlah air mata apa itu namanya. Kemudian, taman kota pun mendadak sepi dan mungkin para orang-orang sudah pada terjaga di rumah masing-masingnya.  Kamu mendadak berteriak ketika malam sudah semakin menghitam sehingga seorang lelaki pun berjalan ke arahmu. Kemudian, lelaki itu bertanya, "Hei, kenapa berteriak?"  Kamu pun tertunduk, mungkin sedikit malu ataupun lainnya, sedangkan lelaki itu malah terlihat penasaran. Namun, kamu pun langsung bisa menjawab dengan jawaban, "Tak apa-apa." "Hah?" Seorang lelaki itu tampak terkaget, "beneran, tak apa-apa?" tambah lelaki itu dengan sedikit bertanya. "Iya, aku tak apa-apa," jawab dirimu yang terlihat bohong.  Malam di taman kota semakin

Botol-Botol Plastik yang Beterbangan

Gambar
botol-botol itu beterbangan melewati setiap inci pasangan  sang kekasih; pujaan hati  hingga mendarat tepat di kepalanya  botol-botol itu plastik  saling terhimpit  tak bisa lagi terbang  sampai akhirnya terdiam di dalam karung  botol-botol itu saling berteriak, ingin keluar dari karung rusak; gepeng; tak bisa terbayangkan  hingga akhirnya tak bisa dipakai lagi oh, ini botol-botol yang tadi beterbangan, kata sang kekasih yang wajahnya sudah memerah botol-botol itu malah ketakutan  di antara para pencari barang rongsokan  di antara para bandar rongsokan  di antara mesin-mesin penggiling  di antara perputaran uang yang besar botol-botol itu menangis lalu kesakitan  botol-botol yang tadi beterbangan itu  sudah menjadi kenangan yang dalam  2022

Pertanyaan untuk Dirimu!

Gambar
A ndaikan, kau bisa melihat bunga yang sedang layu! Nah, seperti itulah keadaan saya sekarang ini! Entahlah, saya pun tak bisa berteriak lalu bertanya, kenapa bisa seperti ini? Kenapa serasa tak adil? Sebab, pertanyaan-pertanyaan semacam itu belum tentu bisa membantu apa yang sedang saya rasakan ini!  Andaikan, kau bisa melihat bulan yang tinggal separuh! Nah, seperti itulah keadaan jiwa ini yang tak terlalu terang! Keadaan seperti itu pun menjadi salah satu bumerang yang terus-menerus menyerang batin hingga pikiran ini serasa linglung. Duh, saya pun harus bagaimana? Pernahkah kau, bertanya tentang hati? Tentang saya ataupun kau sendiri? Apakah pernah? Mungkin, pertanyaan semacam itu adalah pertanyaan sepele menurut dirimu. Entahlah, saya sendiri merasa sedih seperti air-air yang ada di dalam mata ini sudah tak kuat lagi untuk saya bendung. Namun, harus bagaimana lagi? Harus bagaimana lagi supaya kehidupan ini serasa adil? Pernahkah kau, memahami tentang perasaan yang ada di dalam hat

Tak Terbayangkan

Gambar
A walnya, momen galau adalah momen yang tak terbayangkan bisa terjadi di dalam batin ini.  Oleh karena itu, hal semacam itu pun menjadi sebuah tanda tanya yang besar karena saban hari sampai saban bulan selalu teringat oleh dirimu. Apakah kau baik-baik saja di sana? Ataukah kau sedang sakit di sana? Pertanyaan semacam itu pun terus-menerus menyerang  pikiran hingga hati pun selalu merasa cemas dan tak bisa berdiam diri. Namun, kenapa semua itu menjadi salah satu yang tak terbayangkan? Saya lemah kalau untuk terus-menerus mengingatmu! Saya lemah kalau untuk terus-menerus mengingat indah wajahmu! Apakah kau tak mendengar bahwa suara rindu ini selalu saya langitkan ketika malam sudah tiba? Kemudian, suara-suara itu berharap bisa menembus batin yang ada di dalam jiwamu. Namun, entahlah dan entahlah!  Semua itu menjadi salah satu harapan yang selalu saya harapkan. Bukan hanya itu saja! Namun, kau harus juga mengetahui bahwa saban hari pandangan ini sering menengok fotomu yang tersimpan di l

Sebatas Jalan Kenangan

Gambar
J alan ini, jalan yang pernah kita lewati ketika berdua di dalam mobil. Kemudian, kau berkata, jalannya indah banget. Namun, keindahan itu tak mampu untuk menenggelamkan duka di waktu sekarang ini. Jalan ini, hanyalah sebatas jalan kenangan antara kau dan diriku. Di sinilah, kita menyatukan hati dan di sinilah kita berpisah atas nama perpisahan yang begitu menyakitkan. Jalan ini, jalan yang berliku-liku di antara pohon yang rindang di sampingnya. Namun, sekali lagi jalan ini adalah jalan yang hanya sebatas jalan kenangan saja. Apakah kau mengerti? Apakah kau paham? Apakah kau masih bisa menikmati lagi jalan ini? Mungkin, pertanyaan semacam itu akan terasa mudah kau jawab dan sebaliknya.  Namun, kau harus tahu bahwa jalan pun bisa menjadi malapetaka di antara keindahan yang bisa dinikmatinya. Oleh karena itu, tak bisa juga jalan dijadikan sebuah ukuran untuk cinta yang pernah kita satukan. Semua itu pun menjadikan sebuah peristiwa yang mungkin saja bisa dikenang ataupun lainnya. Maaf!

Cinta yang Tak Bermuara

Gambar
" Tak ada lagi yang patut kita salahkan!" tegasku kepada dirimu yang duduk di kursi taman kota.  Kau pun tak bisa berkata-kata lagi seperti ada yang mengganjal di tenggorokanmu. Kemudian, saya hanya bisa memendam kesedihan yang melanda hati. Bukan tanpa sebab! Ya, semua ini adalah efek dari orang tuamu yang tak merestui cinta kita. Hal ini menjadi hal yang paling serius saya jalani karena mana mungkin cinta kita akan hilang begitu saja. Ya, sekali lagi semua ini adalah efek orang tuamu. Kesedihan. Kegalauan. Semua rasa itu jadi menyerang batin ini hingga saya pun tak bisa apa-apa. Cinta. Cinta yang dulu membuat saya bahagia, tapi sekarang ini malah sebaliknya, yaitu menjadi duka mendalam. "Tapi, A?" tanya dirimu yang tiba-tiba.  "Ya, mau bagaimana lagi?" Saya pun balik bertanya.  Kita sama-sama terdiam di bawah langit yang sudah menghitam, sedangkan lampu taman terlihat cerah menyorot wajahmu. Namun, kecerahan itu tak membawa hati ini kepada kebahagiaan.

Kehidupan Mike (17)

Gambar
; Wanita Cantik M ike tersenyum ketika melihat Sinta berada di dekatnya. Ia bahagia. Sampai, ia pun sulit untuk berkata-kata karena momen berdekatan dengan wanita itu sangat langka. Bahkan, Mike sendiri merasa ada getaran yang dahsyat di dalam tubuhnya. Entahlah! Ia pun tak paham dengan getaran apa yang sedang menyerang tubuhnya itu. Momen itu menjadikan sebuah momen yang membuat Mike berpikir bahwa cinta bisa membuat segalanya berubah. Oleh karena itu, cinta pun bisa berarti suci dan bisa juga menjadi malapetaka. Dan hal semacam itu pun sangat berlaku kepada orang yang sedang jatuh cinta.   Sebelumnya, perasaan kepada Sinta itu tak bisa dibayangkan. Namun, perjalanan waktulah yang membuat semua itu menjadi terasa. Cinta. Ya, cinta yang terdiri dari satu kata pun membuat Mike banyak berubah. Sampai sekarang dan sekarang ini, malah menjadi terlihat bahagia karena berhasil bertemu Sinta si wanita manis nan cantik itu. "Kenapa tersenyum?" tanya Sinta yang berada di dekat Mike. 

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN