Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Di Sudut Kota

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Nöel Puebla entah karena apa  banyak mata yang bergelindingan  memenuhi sudut kota yang suram  hingga anak-anak menutup wajahnya banyak orang yang terpaku  bak paku beton yang menempel tembok  kaku, sampai tak bisa apa-apa  ketika mata-mata itu menyerangnya ada anak wanita yang menjerit  rambutnya rontok di makan mata  telinganya gepeng ditampar mata  hingga kaki-kakinya rungkad seketika orang-orang menunduk lesu  banyak mata yang sudah mengeluarkan api  membakar, membakar setiap sudut kota  tanpa ampun, tanpa berpikir lagi  semuanya hancur  orang-orang memandang kosong abu-abu yang beterbangan ke langit 2023

Hati yang Selembut Sutra

Gambar
S iti Aminah sangat tersentuh hatinya ketika melihat anak-anak kecil bergulat dengan panasnya jalanan sambil membawa kecrekan dan mengamen di lampu merah. Kemudian, Siti menundukkan kepalanya karena ada air yang mau turun dari matanya. Bahkan, wanita yang berkerudung putih itu sangat merasakan betapa peliknya anak-anak yang dilihatnya.  Pada saat itu, Imam—suaminya Siti—itu langsung bertanya, kenapa menangis? Siti pun terdiam dan ada sedikit yang mengganjal di dalam hatinya. Kemudian, mereka berdua pun langsung melanjutkan perjalanannya yang sewaktu itu mau berbelanja ke minimarket.  Dalam bayang-bayang yang Siti bayangkan di perjalanan bahwa anak-anak kecil itu masih bisa diperbaiki lagi kehidupannya agar lebih baik. Namun, dalam hal itu harus didukung dengan pendidikan yang baik. Oleh karena itu, wanita yang baru saja menikah itu langsung berpikir, alangkah lebih baiknya bisa mengajar anak-anak yang kurang beruntung itu!  Setelah beberapa menit kemudian, Siti mencoba u...

Wanita yang Memakan Waktu

Gambar
S eperti hari-hari biasa, Malika masih asyik dengan urusannya di rumah. Bahkan, ia sangat bersabar dalam menjalani hidup yang penuh dinamika. Kemudian, wanita yang berusia 21 tahun itu sangat berbeda karena sering membantu orang tua. Entahlah, walaupun Malika adalah gadis kayu, tapi hati wanita itu pun selalu bergelimang dengan rasa keindahan.  Dalam benak Abdul, sahabatnya yang senantiasa menjadi teman curhat Malika di kala sunyi itu menilai bahwa wanita ini istimewa. Kemudian, Abdul pun mencoba untuk menggambarkan bahwa Malika ini seperti bidadari yang turun untuk mengurus keluarganya. Abdul sangat kagum. Abdul pun sangat mendukung dengan kelakuan Malika terhadap keluarganya.  Saban hari, Malika harus mengurus neneknya yang sudah tua. Bahkan, wanita yang memiliki tubuh kayu itu harus melepaskan semua kegiatan yang diinginkannya demi bisa mengurus neneknya. Entahlah, apa yang sebenarnya ia pikirkan kenapa bisa seperti itu? Bukannya wanita yang masih muda itu selalu punya kei...

Perkumpulan Anak-Anak Kecil

Gambar
di jalan raya yang pada bolong  aku memandang ada gemuruh  yang keluar dari perut anak-anak itu  hingga menciptakan suatu musibah  yang nyata dan sulit untuk ditahan banyak orang yang terpaku  di balik jendela toko kue  yang atapnya tampak sempurna  hingga menjadikan sebuah gambaran  bahwa hidup itu sangat berbeda  anak-anak tampak menangis  suara-suaranya masuk ke dalam telinga  hingga aku terpaku tak berdaya  seperti patung yang menempel pada kendaraan aku memandang sekitar,  sedangkan anak-anak semakin menjerit  aku memandang orang-orang yang  berada di balik jendela, sedangkan mereka hanya tertawa tanpa kasihan aku benar-benar tak kuat  ketika mata ini memandang anak-anak  aku benar-benar tak kuat  sampai air mata ini menciptakan danau  di wajah ini anak-anak sudah terlihat lemas,  sedangkan orang-orang yang berada di balik jendela  sudah tak peduli lagi  hmmm,  sangat ...

Air Mata dari Anak-Anak Kecil

Gambar
A da salah satu suara di malam hari yang selalu tampil ke permukaan. Kadang, suara itu menjadikan sebuah tanda bahwa kesuraman itu sedang melanda. Suara anak-anak kecil menangis. Ya, suara itu menjadikan sebuah gambaran bahwa problema rumah tangga sedang terjadi. Anak-anak kecil itu menangis sampai urat-uratnya seperti pada mau keluar lalu menciptakan suasana yang tak menentu. Aku mendengarkan! Aku menahan saliva lalu mencoba untuk kembali untuk mendengarkan secara seksama. Hmm. Kemudian, batin ini mendadak tersentuh oleh suara tangisan-tangisan dari anak-anak kecil itu. Tak panjang lebar lagi karena waktu pun sudah semakin bergerak cepat, aku pun berdiri lalu mengayunkan kaki untuk masuk ke rumah bambu tempat tinggal anak-anak itu. Hmm. Astaga! Astaga karena keadaan di dalamnya sudah tak menentu. Bahkan, wajah anak-anak itu pun sudah tak beraturan dan kedua tangannya memegang perut, seperti orang yang sangat kelaparan. "Ini kenapa bisa seperti ini?" tanyaku kepada lelak...

Aku Lelah, Kecewa, dan Air Mata

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Ron Lach A ku lelah, kataku pelan yang mungkin terdengar samar-samar oleh banyak orang. Bahkan, dalam kehidupan ini seperti tak menenentu; arah mana yang harus aku tuju dan kerjakan. Aku terdiam di sudut angka enam. Aku termenung di sudut angka tujuh. Kemudian, aku benar-benar tenggelam di sudut angka sepuluh. Entahlah! Perasaan apa yang sedang menyerang batin ini sehingga terasa sulit untuk bangkit. Kemudian, kata bangkit itu hanyalah sebatas kata dan sulit untuk bisa dilakukan. Aku menangis di sudut angka 13 lalu aku pun terdiam lagi di angka 15 yang waktu pun sudah terasa suram untuk bisa dilewati. Air mata. Ya, air mata menjadikan kehidupan ini selalu kekurangan. Bahkan, aku mencoba untuk melihat ke depan, tapi masih saja sulit untuk bisa menafsirkan, apakah sebegitu indahnya dunia ini? Entahlah! Lagi dan lagi, aku benar-benar merasakan bahwa kehidupan ini seperti kincir angin yang sudah rusak dan tak bisa berputar lagi. Aku kecewa! Kataku pelan lagi yan...

Menilik Arti Meme, Perkembangan, dan Sejarahnya, Silakan Simak!

Gambar
P erkembangan meme di media sosial bisa dikatakan sangat pesat karena setiap waktu selalu ada meme yang terbaru. Oleh karena itu, hal semacam ini pun bisa menjadi bahan untuk menyampaikan sesuatu agar mudah dipahami.  Meme pun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah (1) ide, perilaku, atau gaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain dalam sebuah budaya.  (2) Cuplikan gambar dari acara televisi, film, dan sebagainya atau gambar-gambar buatan sendiri yang dimodifikasi dengan menambahkan kata-kata atau tulisan-tulisan untuk tujuan melucu dan menghibur. Kemudian, siapa yang pertama kali menciptakan kata "meme" ini, sih? Mengutip dari laman Stekom bahwa kata meme ini diciptakan oleh Richard Dawkins dalam bukunya tahun 1976 The Selfish Gene .  Hal semacam itu dimaksudkan sebagai upaya untuk menjelaskan bagaimana ide mereplikasi, bermutasi, dan berkembang (memetika).  Baca Juga:   Menciptakan Karya Tulis yang Bermakna dari Patah Hati: Mengubah Luka menjadi Insp...

Kurasi Fiksimini (4)

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Askar  Abayev REUNI SMA ~ "Hai, apa kabar?" Wanita itu tersenyum, sambil menggenggam tangan anak kami.¹ #fnj_kangen Moca   Salah satu fiksimini (FM) ini bisa dikulik lebih dalam lagi terkait apa yang terjadi di dalamnya. Kemudian, hal semacam itu menggambarkan bahwa seperti inilah FM yang cerita cepat sekali lahap, tapi masih bisa terasa hidup.  Menilik dari bagian jantung sebuah cerita atau judul, yakni "REUNI SMA" yang mana menggambarkan pesan reuni atau pertemuan kembali setelah tidak bertemu sekian lama. Hal semacam ini jadi langsung mengarahkan pembaca kepada sebuah kenangan yang terangkai ketika masa SMA.  Pemilhan judul ini pun sangat menarik jika disambungkan dengan isi yang memasukkan dialog, sehingga ini terasa lebih realita terasa dalam benak pembaca untuk masuk ke dalam sebuah kenangan. Kenapa bisa seperti itu? Ya, bisa terlihat sendiri bahwa menempelkan dialog, "Hai, apa kabar?" , itu jadi menyimpulkan sudah terasa bia...

Lelaki Pemburu Cinta (Bag-10)

Gambar
M enikmati malam bersama Ayu di taman kota yang lampu-lampunya menyala terang, sungguh membuat hati ini terbuka kembali. Kemudian, aku pun menayakan perihal yang sudah disiapkan di dalam kepala ini. Sampai, aku sendiri sangat antusias untuk mendengarkan jawaban apa yang nantinya akan diungkapkan oleh Ayu kepadaku ini. "Tahukah kamu, bulan yang indah akan membuat hati terbuka?" Satu pertanyaan pun terungkap olehku untuk Ayu. Namun, Ayu pun malah mengerutkan kening yang mungkin saja tak mengerti dengan pertanyaanku itu. "Kenapa ekspresinya seperti itu?" Aku pun memberanikan untuk bertanya secara dalam lagi. "Tak apa-apa. Aku hanya sulit mengerti saja dengan pertanyaanmu itu," jawab Ayu lalu memegang kening sehingga aku pun menggeleng-gelengkan kepala saja. Mungkin, pertanyaan itu adalah pertanyaan yang pertama kali didengar oleh Ayu sehingga wanita cantik itu langsung mengerutkan kening saja. Namun, aku sendiri ingin mengetes sejauh mana dirinya bisa m...

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

Batu Hitam yang Terluka