Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Tips-Tips Menjalani Kesepian di Malam Minggu untuk Membuka Pintu kepada Kenyamanan Diri, Nomor 3 Sangat Asyik!

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/cottonbro studio M alam Minggu menjadi salah satu momen yang panjang. Kemudian, tak jarang juga malam Minggu ini seringkali dianggap sebagai momen sosial yang menyenangkan banyak orang. Namun, hal semacam itu bisa saja berbanding terbalik bagi sebagian orang, sebab malam Minggu pun bisa menjadi waktu yang penuh dengan kesepian. Kemudian, kesepian itu mungkin saja disebabkan oleh berbagai alasan, seperti jauh dari keluarga, teman-teman yang sibuk, ataupun perasaan terisolasi secara emosional. Oleh karena itu, mungkin juga akan terasa sulit untuk menjalani kesepian tersebut. Namun, momen semacam itu dapat menjadi kesempatan untuk mengenal diri sendiri, merenung, dan meraih kenyamanan dalam kesendiriannya. Dalam aspek semacam ini maka terdapat juga beberapa tips yang dirangkum dari berbagai sumber untuk mengurangi rasa kesepian di malam Minggu, yakni sebagai berikut: 1. Menemukan kesenangan atau hobi Poin ini pun bisa untuk dimanfaatkan di malam Minggu karen

Lelaki Pemburu Cinta (Bag-9)

Gambar
A lika yang baru saja muncul kembali dalam kehidupan ini sudah seperti hantu saja, karena muncul secara tiba-tiba. Aku pun menggeleng-gelengkan kepala karena batin ini malah memberontak untuk bisa menghindari Alika. Kemudian dalam sunyi nan dinginnya malam, aku memandang sekitar depan rumah dan sangat terlihat masih ada mobil yang berlalu-lalang.  Aku sangat menyadari bahwa kehidupan itu satu kali, jadi mana mungkin cinta yang dulu pernah timbul bisa hidup kembali. Aku sendiri sangat tak ingin bahwa hal semacam itu muncul dalam hati ini. Kemudian, aku pun mulai untuk menghapus setiap lembaran-lembaran yang pernah terlukis bersama Alika seketika masa sekolah dulu.  Cinta. Ya, cinta membuat aku begini sehingga mencoba selalu sadar bahwa perasaan pun harus bisa dilepas demi cinta yang baru datang; Ayu. Oleh karena itu, setiap detik per menit atau sekarang ini, aku sering memikirkan wanita yang pertama kali berkenalan di mini market itu.  "Sedang apa, A?" tanya Ibu yang mengaget

Lelaki Pemburu Cinta (Bag-8)

Gambar
M omen yang paling indah itu ketika bisa menatap keindahan yang Tuhan ciptakan. Kemudian, aku menatap wajah Ayu dengan mata yang telanjang. Bahkan, Ayu sendiri terlihat malu-malu dan ada merah di pipi manisnya itu. Hal semacam itu menjadikan sebuah realita yang terasa oleh hati ini dan mungkin saja akan sulit untuk dilupakan. Keindahan-keindahan itu menjadikan sebuah semangat lagi untukku agar bisa mengenal lebih jauh tentang Ayu. Kemudian, aku terdiam sebentar di sudut ruangan dan mencoba untuk menenangkan pikiran agar bisa terkontrol kembali. Ya, sebelumnya, aku merasakan bahwa pikiran ini selalu mengingat Ayu jadi hal semacam itu terasa tak terkontrol dengan baik. Bahkan, aku malah selalu mengingat terus wanita yang pertama kali bertemu di mini market itu. Kemudian, aku harus bagaimana? Kadang, pertanyaan semacam itu muncul dalam hati lalu menjalar ke dalam pikiran ini. Aku terdiam lagi sambil tangan kanan mengetuk-ngetuk kepala ini yang sudah seperti orang bingung saja. Masih

Lelaki Pemburu Cinta (Bag-7)

Gambar
D alam lamunan, aku berpikir bahwa Ayu ini bagaikan rembulan yang menyinari malam dengan sempurna. Kemudian, aku pun mematung sebentar di dalam konter ketika Ayu berhasil membacakan puisi. Bahkan, dalam pandangan yang nyata, aku sangat mengharapkan bahwa cinta dan kasih itu bisa tercipta dari Ayu untukku. Langkah panjang yang terus terukir dalam lamunan tidak akan sama persis dengan kenyataan. Aku memandang. Aku memandang mata Ayu yang seperti bola pingpong itu. Kemudian, aku melangitkan doa dalam hati ini, semoga wanita yang berada di depan ini bisa menjadi pilihan yang tepat untukku. "Puisi yang bagus, Kang," kata Ayu yang kemudian terlihat memberanikan diri untuk memandangku. "Seperti itu, kah?" tanyaku dengan sedikit tersenyum, "kalau itu bagus menurut kamu, aku cukup senang dengan semua itu," lanjutku. Ayu pun tersenyum ketika mendengar perkataanku itu. Kemudian, wanita yang berwajah bersih dan berhidung mancung itu malah membalik-balikkan amplop

Lelaki Pemburu Cinta (Bag-6)

Gambar
M emang kalau sampai sempurna, membersihkan komponen mesin mobil itu sangat susah sekali. Waktu yang diperlukan juga harus banyak, sehingga pekerjaan ini sangat membutuhkan kesabaran yang ekstra. Sesekali aku menggelengkan kepala dengan melihat kondisi pekerjaan yang dilakukan. Dan sial! Kenapa aku sampai dapat pekerjaan semacam ini. Alangkah buruknya nasibku di hari ini.  Jarum jam pun menunjukkan angka empat yang mana para karyawan sudah diperbolehkan untuk pulang. Kurapikan kembali semua alat-alat yang tergeletak di lantai. Lelah sekali untuk hari yang sial ini, dimulai dari pagi sampai sore hanya satu mesin saja yang aku mainkan. "Sudah beres, Kang?" tanya tukang jaga peralatan kunci-kunci mesin di hadapanku. " Acan (Belum), Mang. Lieurlah (Pusinglah)!" Aku pun menjawabnya dengan rasa kesal.  "Sabar waé (saja)," katanya sambil sedikit ketawa.  Aku hanya bisa melihat tukang jaga peralatan itu dengan tatapan kesal. Seseorang yang berhadapan denganku itu

Lelaki Pemburu Cinta (Bag-5)

Gambar
S etelah mengisi semua berkas dan buku, aku langsung kembali lagi ke bengkel untuk mengerjakan mobil yang harus turun mesin. Tiba-tiba saja, pas aku mau keluar dari ruangan pimpinan bengkel. Mata ini melihat seorang wanita yang berhijab sedang ada di luar dan dia membelakangi kaca. Mungkin saja, dia salah satu yang punya mobil untuk diservis. Namun, ciri-ciri seorang wanita itu persis banget dengan Ayu, apakah itu dia? Bukannya dia sekarang sedang bekerja di konter? Sambil berjalan ke bengkel, hatiku jadi bertanya-tanya.  *** Tubuhku sangat lelah, dari pagi sampai siang menurunkan mesin mobil dengan sendirian. Namun, seperti inilah pekerjaan yang harus propesional tak mementingkan diri sendiri. Alhasil, keringat pun mulai bercucuran membasahi wajah. Panas mentari pun masih menyorot ke dalam bengkel sehingga menyebabkan udara yang sungguh tidak mengenakan.  Mesin yang sudah aku turunkan dari mobil, mulai kubawa ke ruangan khusus untuk dibuka semua bagian-bagiannya dan dibersihkan. Kemu

Lelaki Pemburu Cinta (Bag-4)

Gambar
S udah kutancapkan rasa cinta ini untuk Ayu. Jika, dia bisa menerimaku apa adanya, tak akan kucurangi sedikit pun. Selembar kertas kosong pun aku sobekan dari buku tulis. Niatku ingin menuliskan sebuah puisi yang indah untuknya. Biar, dia bisa meleleh ketika sedang membacanya.  Kertas kosong itu kuisikan dengan rangkaian kata-kata yang indah. Hati ini berharap, semoga dia bisa menyukainya apa yang aku ungkapkan lewat sebuah puisi. Pena pun mulai kugoyangkan dengan akal terus memutar untuk mencari diksi-diksi yang pas dan indah agar bisa menaklukan hatinya.  Untuk Dirimu kau begitu indah cantik berhijab menggetarkan jiwa ini membangkitkan semangat kau berhasil mendobrak hati andaikan kau ada di sini pasti hidup indah akan tercipta untuk jiwa ini kau bagaikan bulan  menyinari diriku setiap malam dari kehampaan kau bagaikan matahari menyinari diriku setiap siang dari kegalauan  ingin sekali kita bersatu saling menjaga saling mengingatkan saling membantu di sini; menjadi sepasang yang ind

Lelaki Pemburu Cinta (Bag-3)

Gambar
S ungguh, sangat sulit sekali buatku. Tentu saja, ini pilihan yang sulit untuk menolak permintaan Alika. Memang, ada rasa dingin ketika hujan datang. Namun, secara perlahan-lahan semua rasa itu akan aku tahan. Langkah pun diayunkan menuju kendaraan roda dua bermesin yang sudah ada di luar rumah. Berharap, hujan segera reda agar aku bisa pergi ke konter dalam keadaan tidak hujan. Namun, keadaan hujan ini semakin deras membasahi halaman rumah. Oleh karena itu, tak cukup untuk menunggu saja sampai reda. Aku pun memutuskan untuk berjalan ke konter dengan air hujan yang terus membasahi helm. Sangat sial! Jalanan yang aku lewati, sungguh sangat miris. Air yang ada di solokan pun muntah, terlihat tak kuat untuk mengalirkannya secara lancar.  Mengendarai motor dengan sangat hati-hati, membuat perjalanan ke konter pun terasa lama. Namun, hati ini sangat kaget ketika melihat ada wanita berhijab yang sedang berdiri di halte bus. Seorang wanita yang terlihat sedang menggendong ransel sambil tanga

Lelaki Pemburu Cinta (Bag-2)

Gambar
N amun, aku tak percaya dengan jawaban Alika, dia bilang cowok yang ada di sampingnya itu adalah temannya. Masa teman saling bergandengan tangan, aku menjadi bertanya-tanya, apakah mereka berpacaran? Ataukah sudah bertunangan? Namun, sekarang yang lebih penting itu aku ingin mengetahui tentang wanita berhijab putih yang tadi belanja ke mini market ini.  Alika dan teman cowoknya pamit terhadapku. Mereka mengayunkan kakinya ke dalam mini market. Namun, kenapa rasa ini mendadak sakit ketika melihat Alika berjalan dengan cowok lain. Bukannya aku bukan siapa-siapanya dia. Ah, aku sungguh tak mengerti dengan perasaan ini yang tadinya tidak peduli menjadi peduli dengannya.  Memang, Alika sungguh banyak perubahan, dari caranya berpakaian pun sudah sangat indah dipandang. Beda sekali, waktu zamannya masih sekolah SMA. Apa mungkin aku masih merasakan cinta kepadanya? Perasaan seperti itu harus bisa kutenggelamkan seketika. Aku tak ingin dia melihatku sebagai cowok yang mengharapkan cintanya.  S

Lelaki Pemburu Cinta (Bag-1)

Gambar
W aktu aku berpapasan dengan seorang wanita berhijab warna putih, kedua bola mata ini tidak bisa berkedip. Wanita dengan senyum yang indah itu membuat hati ini serasa meleleh. Ah, sungguh mahkluk ciptaan Allah yang sempurna sehingga bisa menaklukkan jiwa ini yang dirundung kegalauan. Namun, aku hanya bisa melihatnya saja, tak bisa untuk menyapa.  Mini market semakin ramai di waktu yang terus berputar pada porosnya. Seorang wanita itu masih setia memilih-milih makanan ringan, sambil melihat tanggal kadaluarsanya. Aku diam-diam untuk meliriknya, sambil tersenyum sendiri. Ada apa dengan diriku ini? Apakah ini cinta pada pandangan pertama? Hal semacam ini sulit dimengerti oleh perasaan, karena tiba-tiba saja aku merasakan ada gejolak asmara di hati ini.  Tidak ingin ketinggalan jejak, aku mencoba terus mengikutinya sambil pura-pura melihat makanan-makanan yang ada di rak mini market. Wanita berhijab itu menoleh, lalu tersenyum kepadaku. Mungkin, dia curiga denganku yang terus ada di dekat

Keindahan Bunga Matahari dan Manfaat yang Berada di Dalamnya, Nomor 1 Bisa untuk Kecantikan Juga Loh!

Gambar
Foto: Bunga Matahari | Facebook/Nayy K eindahan bunga matahari bisa menjadi pemacu perasaan manusia dalam berkehidupan. Bahkan, tak jarang juga bunga ini menjadi tanaman hias yang menghiasi pekarangan rumah.  Kemudian, menilik lebih dalam lagi bahwa bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalah tumbuhan semusim dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak.  Bahkan, melansir dari laman Cyber Extension , bunga ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30 cm).  Harus bisa diketahui lebih lanjut lagi bahwa bunga ini pun sebetulnya adalah bunga majemuk lalu tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol.  Kemudian, salah satu yang paling unik juga bahwa bunga matahari ini memiliki perilaku khas, yakni bunganya selalu menghadap atau condong ke arah matahari (heliotropisme).  Namun, sifat semacam itu pun disingkirkan pada berbagai kultivar

Matahari yang Berada di Tangan

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Arthur Ogleznev A da sesuatu hal yang mengganjal dalam kehidupan ini di antara maju ataupun mundur. Kemudian, aku pun malah benar-benar semakin tenggelam dan ada sesuatu hal yang menempel dalam tangan ini, yakni matahari. Entahlah! Entahlah, semua ini tanda apa? Aku pun kurang mengetahui dengan pasti. Namun, salah satu yang aku rasakan juga ialah sakit; panas yang menjalar. Dalam lamunan, matahari semakin enak saja memanasi tangan ini hingga aku sulit untuk melakukan apa pun. Hmm. Apakah seperti ini orang yang tak punya tangan? Tak bisa apa-apa! Bahkan, untuk mengambil minuman pun sungguh sulit. Aku pun mematung sebentar lalu berdiri dan mengayunkan kaki untuk pergi ke tempat yang dingin nan sejuk.  Momen yang tak pernah teringinkan olehku ini malah menyerang di saat hati gundah gulana. Bahkan, serangan ini seperti bom atom yang tiba-tiba dijatuhkan di atas; aku lemah tak berdaya. Kemudian, dalam waktu yang cukup terasa singkat ini, matahari pun semakin menjalar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN