Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Hal Itu, Kini Telah Kembali

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Benjamin Farren H ampir seminggu lamanya, aku menunggu hal yang pernah hilang. Akhirnya, kembali juga bak bunga yang mulai tumbuh lagi. Mataku sangat menyukai karena tampak indah untuk dipandangnya. Hatiku pun sangat menyukai karena berhasil menyembuhkan luka yang berada di dalamnya. Hal-hal yang pernah hilang itu, kini kembali dengan wajah baru dan penuh warna. Bahkan, aku sendiri tak ingin lagi mengulang langkah yang pernah menenggelamkan semua itu. Biarlah, kecewa yang dulu tercipta itu menjadi sebuah pembelajaran yang bisa saja dipelajari untuk masa depan. Kini telah kembali, kabar baik yang aku terima itu bak simponi keindahan; menciptakan suara menenteramkan kalbu. Ada benarnya menurut orang-orang yang berjubah hitam itu bahwa kesabaran akan dibalas dengan keindahan. Hal semacam itulah yang terasa oleh batin ini hingga menciptakan semangat lagi untuk hidup. Jika, melihat angin! Hal yang pernah hilang itu pun bisa dikatakan seperti angin sehingga diembuskan

Dilema yang Tak Berujung

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Kat Smith " Apa pernah merasakan hal-hal yang amat mengecewakan?" Tiba-tiba saja Mika bertanya ketika matahari mulai naik ke permukaan.  Jessie terdiam ketika itu lalu matanya malah menyapu setiap yang ada di depannya, sedangkan Mika masih istiqomah menunggu jawaban untuk pertanyaannya itu. Banyak hal yang sedang dirasakan oleh Jessie sehingga ia sendiri sangat malas untuk menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh Mika itu. Mentari pun semakin merangkak naik saja, sedangkan Jessie merasakan bahwa hatinya masih terasa tak karuan.  "Gimana, apa jawabanmu?" tanya Mika lagi untuk mencari jawaban apa yang akan dilemparkan oleh Jessie kepadanya. "Tak ada jawaban untuk pertanyaan semacam itu!" tegas Jessie dengan kedua matanya melotot tajam. Mika pun tersentak kaget ketika mendengar perkataan itu. Kemudian, ia menggeleng-gelengkan kepala tanda tak percaya bahwa kata seperti itulah yang malah keluar dari mulut sahabatnya itu. Jessie pun melan

Senja dan Rasa Kantuk yang Menyerang

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Quintin Gellar M ataku sudah terasa tak kuat lagi dalam menjalankan aktivitas yang padat ini, sedangkan pekerjaan yang menumpuk di meja pun masih belum tersentuh. Aku terasa lemah di kala senja mulai nampak ke permukaan. Bahkan, aku sangat sulit mendeskripsikan hal-hal yang tergambar dari hati ini. "Senja terlihat berbeda di hari ini," kataku di ruang kerja yang berukuran tiga kali empat meter ini. Sontak saja, kata-kataku itu seperti terdengar oleh Alika yang sedang duduk di kursi depanku. Bahkan, wanita yang berkerudung putih itu tersenyum lalu bertanya, "Emang, kenapa kalau berbeda?" "Tak apa-apa, lah," jawabku lalu tersenyum juga.  Namun setelah itu, mataku semakin terasa tak kuat saja dan ingin segera untuk istirahat. Alika pun melihatku dengan tatapan yang seperti penasaran, sedangkan aku mulai terkantuk-kantuk hingga wanita itu malah mentertawakanku dengan jelas. Sungguh, rasa kantuk ini seperti mulai menjalar dan sulit untuk

Menikmati Jalan-Jalan Kenangan

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Raheel Malik P agi yang mulai datang, udaranya bergelayut manja ke dalam tubuh; dingin. Menikmati setiap langkah yang terasa begitu tak berarti di kala kedua mata ini menatap hamparan jalan-jalan kenangan tentang kita. Ya, tentang kita, tentang indahnya ketika kita saling memadu kasih dan berucap akan saling bersama hingga akhir hayat.  Namun, ucapan-ucapan itu malah kebolak-balik dan tak bisa diwujudkan dengan pasti ketika suatu peristiwa harus memisahkan kita. Aku sangat terpukul; sedih. Bahkan, kepingan hidup yang berada di dalam jiwa ini seperti ada yang hilang, yaitu dirimu!  Aku harus bagaimana untuk bisa melupakan kisah yang pernah kita lukis dalam kehidupan ini? Tanyaku di kala kedua mataku memandang kembali jalan yang penuh kenangan ini.  Andaikan kau masih ada, mungkin aku akan menceritakan sebuah kisah tentang Lelaki yang Merindukan Bulan atau bercerita tentang kehidupan-kehidupan yang penuh liku-liku ini. Aku terdiam di dalam mobil yang berwarna hit

Hujan-Hujan yang Membasahi Halaman Rumah

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Aleksandar Pasaric H ujan-hujan itu berhasil membasahi halaman rumah hingga akhirnya menghilangkan jejak-jejak kerinduan yang dimunculkan olehmu. Namun hari demi hari, setiap langkah; setiap detik, jejak-jejak itu selalu tergambar dan terlihat tampak berada di halaman rumah. Akan tetapi hujan di malam ini, berhasil menghapus semua jejak kerinduan itu hingga benar-benar tak tersisa lagi.  Duh, aku merasakan bahwa kerinduan itu hanyalah ilusi semata. Bahkan, rasanya sangat sulit untuk bisa dicurahkan ke dalam hatimu. Aku berpikir, apakah kau tak merasa bahwa aku pun selalu melangitkan namamu dan berharap semua itu bisa terbang lalu mendarat mulus ke dalam hatimu? Entahlah, dunia ini seperti tak adil bagi orang-orang yang sedang merindu; meratapi; berharap; melangitkan doa; hal-hal itu menjadi sebuah yang ingin dicurahkan kepadamu. Hmm, kau itu sekarang sedang apa? Tanyaku di kala hujan-hujan semakin membasahi halaman. Bahkan, suara hujan itu begitu nyaring terdeng

Kipas Angin yang Terhambat Debu

Gambar
telah lama, debu-debu itu menempel di sela-sela kipas angin kesayangan ibu  kipas angin itu tak bisa bergerak  terhambat oleh debu-debu di dalamnya  tebal, bahkan sepertinya sangat sulit untuk dibersihkan apakah benar kipas angin ini akan jadi kenangan?  tanya ibu yang samar-samar terdengar olehku  kedua mataku mulai menyapu pikiranku pun mulai berjalan  tangan ini mulai menyentuh  sedangkan mulutku masih terkunci kipas angin itu tampak malu-malu ketika kusentuh  ada yang mulai copot di beberapa bagiannya  hmm .... aku sedikit terkesima tak berdaya memandang yang copot  memandang yang tinggal rangkanya  memandang yang sulit untuk bisa digunakan lagi  kipas ini sudah tak bisa dibenarkan lagi,  kata ibu yang mengarah kepadaku dalam hal itu, telingaku mulai menangkap bahkan, pikiran ini malah berputar  mencari cara agar kipas itu nyala kembali kutiup debu-debu itu  tapi malah berhamburan ke mana-mana  kubersihkan debu-debu itu  tapi masih saja tak bisa dipakai lagi hmmm .... benar-benar,

Matahari yang Mengisi dalam Kepala

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Chunry T elah lama, matahari itu masuk ke dalam kepala Dika sampai lelaki yang berusia 27 tahun itu sering mengeluh. Namun, ada hal lain juga yang bisa ditangkap bahwa matahari itu sangat berguna untuk memanaskan pikiran di kala sunyi dan sejuk sedang melanda.  Dika termenung di sudut rumah sakit lalu kedua matanya menatap ke arah jam enam, sedangkan banyak orang juga yang berlalu-lalang. Bahkan, lelaki itu sampai menduga-duga setiap orang yang lewat di depannya itu sedang sakit A ataupun B ataupun lainnya. Pergolakan batin yang semakin meningkat dirasakan oleh Dika sehingga matahari itu seperti membakar isi dalam kepalanya, panas. Kemudian, kedua tangan lelaki berbadan tegap itu memegang kepalanya dan sudah seperti tak kuat lagi untuk menahan semua rasanya.  "Aaa ...!" teriak Dika, sontak saja orang-orang yang berada di dekatnya langsung melirik ke wajahnya. Dika pun tak mengerti tentang semua ini sehingga matahari yang berada di langit itu malah masu

Di Balik Suatu Malam untuk Cinta

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Cottonbro Studio S ewaktu bulan yang terlihat separuh, Cinta menuliskan catatan tentang hatinya dalam bentuk sebuah karya cerita pendek nan indah. Ia menikmati ketika momen kata-kata yang berada di dalam pikirannya itu sudah seperti jalan tol, lancar tertuang ke dalam bentuk cerita pendek.   Cerita pendek yang ditulis oleh Cinta itu berjudul Kasih yang Berada di Balik Seribu Pintu . Kemudian, wanita yang berparas ayu khas gadis Sunda itu sangat lihai mendeskripsikan setiap tempat yang ditulisnya. Bahkan, dimulai dari tempat restoran hingga sekolah yang mana tempat ia belajar dan bertemu dengan kekasihnya. Awalnya, ia tak paham dengan dunia tulis-menulis, terutama cerita pendek. Namun, gadis itu belajar secara otodidak yang bersumber dari media elektronik hingga akhirnya paham dengan sedikit demi sedikit. Kemudian, gadis yang masih berusia 18 tahun itu mulai menuliskan kisah-kisahnya ke dalam bentuk cerpen. Tak ayal juga, wanita yang berhidung mancung dan bermata

Mengenal Apa Itu Mesin Diesel dan Sistem Kerjanya, Silakan Simak!

Gambar
Ilustrasi | Mitsubishi P ernahkah Anda bertanya-tanya, apakah yang dimaksud dengan mesin diesel? Dalam hal semacam itu, mesin diesel memiliki motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi agar bisa menciptakan penyalaan.  Kemudian, mesin diesel pun hanya mengonsumsi bahan bakar minyak jenis solar untuk dapat bekerja. Namun, tak hanya itu saja! Akan tetapi, mesin diesel pun memiliki ciri khas sendiri karena tak menggunakan busi.  Jika menilik lebih dalam lagi, mesin diesel ini memiliki efisiensi termal terbaik kalau dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam ataupun luar. Dalam hal semacam itu pun mempunyai alasan utama, yaitu mesin ini memiliki rasio yang sangat tinggi.  Dalam penciptaannya, konon awalnya mesin diesel ini dipergunakan untuk penggunaan kapal permukaan dan kapal selam saja. Kemudian dilanjutkan dengan lokomotif, pembangkit listrik, truk, dan peralatan berat lainnya.  Baca Juga:   Mengintip Jembatan Beipanjiang yang Paling Tinggi di Dunia Namun dengan perk

4 Poin yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Mobil Diesel Bekas, Dijamin Tak Akan Menyesal!

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Engin Akyurt P erkembangan mobil terus meningkat sehingga banyak juga yang mungkin berpikir, mempunyai mobil itu adalah keharusan untuk menunjang aktivitas kehidupan. Namun, mungkin juga ada yang sebaliknya bahwa mobil itu hanya digunakan untuk kepentingan-kepentingan seperlunya saja.  Kemudian dalam perkembangannya, mobil diesel masih tetap mempunyai hati bagi para pencintanya. Oleh karena itu, mungkin saja meski populasinya tidak banyak, tapi masih ada yang mencarinya.  Mobil diesel pun dikenal irit dan bertorsi besar sehingga harganya terkenal lebih mahal jikalau dibandingkan dengan mobil bensin. Dalam hal ini, maka banyak calon pemilik mobil diesel yang mengincar versi bekas daripada membeli unit baru. Namun, sebelum membeli mobil diesel bekas maka harus senantiasa memperhatikan atau mengecek kondisi mesinnya apakah masih laik pakai ataupun tidak. Oleh karena itu, salah satu sorotan yang nyata pun tertuju kepada karakteristik mesin, sebab mesin diesel itu be

Kendaraan Terakhir yang Berada di Awan

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Kristina Paukshtite S etelah lama Malik menunggu apa yang terasa akan muncul ke permukaan, akhirnya semua itu seperti lukisan abstrak dan sulit untuk dipahami oleh pikirannya. Malik masih mencari cara agar bisa memahami apa yang terlukis itu. Bahkan, ia pun sudah memakai segala cara; berkacamata; memakai kaca pembesar. Namun, cara itu pun belum mampu untuk mendeskripsikan lukisan itu dengan jelas dan pasti. Kendaraan terakhir yang sering disebut-sebut oleh Malik pun tergambar di langit dengan kumpulan-kumpulan awan di dalamnya. Namun, Malik masih sedikit tak percaya kenapa lukisan abstrak yang berada di depannya belum sama sekali terbongkar tentang arti sebenarnya. "Hal yang begitu membingungkan," kata Malik di depan lukisan abstrak itu.  "Hah?" tanya Siska yang berada di dekatnya. "Coba pahami menurutmu, Sis," ujar Malik dengan mantap.  Siska mengerutkan dahi lalu memandang lukisan abstrak itu dengan tatapan tajam.  Awalnya, lukisa

Di Antara Kesenjangan Malam

Gambar
di antara kesenjangan malam  aku malah seperti angka enam  mencari dirimu; mengingat dirimu  sampai menciptakan kerinduan yang mendalam hal-hal yang menjadi sebuah tanya tercipta hingga menggerus setiap detik  melangkah-langkah  berlari-lari menenggelamkan semua yang ada semua hal begitu sunyi  tak ada rasa yang saling membersamai  di antara dirimu dan diriku  di antara malam-malam yang penuh rindu aku tak bisa melupakanmu, lirihku satu kata rindu terus kurangkai  menciptakan sebuah harapan yang nyata  kamu dan diriku akan terlukis di langit hitam  tanpa warna, tapi dengan cahaya yang indah rindu oh rindu .... kata-kata yang begitu jelas  dengan cahaya yang nyata  merasuk ke dalam kalbu hingga membangkitkan rasa ingin bertemu di antara kesenjangan malam  rindu itu semakin berjalan  berteriak-teriak dan ingin segera dicurahkan sekarang, aku ingin membakar rindu, kataku pelan 2023

Melawan Waktu demi Menggenggam Dunia

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Ylanite Koppens A ku terdiam ketika melihat waktu yang menjadi hitam, lampu-lampu menyala menusuk masuk ke dalam kepala ini. Aku terdiam ketika diriku bertanya perihal hati yang terluka ini! Kemudian, langkah-langkah yang awalnya terasa ringan, tapi ketika itu malah sangat susah untuk dijalankan! Semuanya tampak hilang; harapan pun musnah seketika. Kalau menurut orang tua bahwa waktu itu seperti menggerus kehidupan seketika. Namun, hal semacam itu menjadikan sebuah peristiwa yang nyata menyerang batin ini. Waktu dan aku seperti tak sinkron untuk menjalani kehidupan yang nyata ini. Waktu seperti lebih cepat melangkah daripada aku sendiri yang lemah tak berdaya.  "Waktu itu bisa menjadi sebuah cahaya, A," kata Alexa yang berada di sampingku.  Ah, mana mungkin waktu itu bisa menjadi cahaya, malah aku merasakan yang sebaliknya. Waktu itu seperti menyerang hingga membuatku jatuh tak berdaya.  "Apakah benar, waktu itu bisa bercahaya?" tanyaku kepad

Kata-Kata Manis yang Dilawan

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Jacob Sierra A khirnya, semua yang ditakutkan itu terjadi! Kata-kata menampar hingga aku pun terdiam dan merenungi apa yang telah tertulis; tertanam dan serasa salah lalu menyesal dalam keadaan. "Pernahkah kau melihat orang besar? Pernahkah kau melihat orang sukses?" tanya seseorang yang berada di dekat ini. Aku hanya tertunduk menyesalkan kata-kata itu bisa tertanam dan sangat menginginkan waktu itu bisa diputar kembali dan mengawali lagi untuk memilih kata per kata secara cermat.  Namun, hal semacam itu pun menjadikan sebuah problema bahwa kata-kata itu sudah terlanjur tertanam dan aku pun hanya bisa pasrah atas serangan yang terjadi ke dalam pikiran ini. "Semua hal yang tertulis itu bisa menjadi sebuah pembelajaran," kata seseorang lagi yang berada di dekatku. Kata-kata itu benar-benar meresap hingga merusak sanubariku, sampai akhirnya aku pun tak bisa melawannya. Mengobrak-ngabrik. Menenggelamkan semua semangat yang ada di hati. Mengeluar

Perubahan-Perubahan Pohon yang Tinggi

Gambar
pohon tinggi itu,  terlihat mulai mengering  oleh katakata yang menempel  di batangnya dan membuat hancur pohon tinggi itu,  sangat sulit untuk tumbuh lagi  kata-kata itu malah meresap dan sangat sulit untuk dikeluarkan pohon tinggi itu,  kini ambruk oleh kata-kata  yang menyerang dari segala sisi * pohon tinggi itu,  sekarang bertransformasi  menjadi kursi  menjadi meja  menjadi hal yang diinginkan segalanya  pohon tinggi itu,  malah memancarkan cahaya  untuk sebagian yang berada di dekatnya  pohon tinggi itu,  sudah mampu berdiri kembali  menciptakan hal yang baru  menghilangkan katakata yang menghancurkan  pohon tinggi itu,  terlihat sangat berguna  2023

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN