Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Di Persimpangan Hati

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Erik Mclean di persimpangan hati  aku menguatkan semua keyakinan  yang terus bermunculan ingin keluar  dan pergi dari balik kebimbangan  kini, aku harus bagaimana?  memilih pergi tuk kembali pada awal  atau mencari tantangan yang tak  pernah dilewati sebelumnya Tuhan, aku bingung!  kenapa harus seperti ini  jalan yang kau berikan di bilik-bilik  bimbang kehampaan dan air mata apakah pernah kuminta hal seperti ini?  dalam kebimbangan di pagi hari  aku malah seperti bocil yang menangis;  tak tahu apa-apa dalam segala bidang  dan melongo di segala arah yang terlihat  Tuhan, apakah aku harus menyerah dalam keadaan?  mungkin saja, pertanyaan itu terdengar retorika  bagi Kau yang mendengar dengan seksama  bagi Kau yang mendengarkan secara bijaksana  namun, aku malah merasakan getir  getir yang amat dalam, dalam perjalanan ini  Tuhan, berikan kekuatan dan kesabaran buat diri ini!  2024

Hitam

Gambar
Ilustrasi |Pexels.com/Zachary DeBottis tak pernah terpikirkan  banyak hal yang menjadi hitam  air mata hitam bercucuran  kehidupan yang berwarna hitam malah berdatangan entah karena apa  hati yang selembur sutra ini teriris  sakit, sampai berwarna hitam  penuh kesedihan, penuh kesuraman hitam, menjadi sebuah malapateka  yang menusuk ke dalam jiwa  tanpa sedikit pun memberi ampun  air mata hitam ini,  sudah menjadi danau di wajah  setengah hidung pun menjadi tenggelam  mulut pun sudah berada di dasar  hingga mata hanya tersisa bagian hitamnya saja hmm, aku benar-benar rungkad  di tengah gulitanya dunya  yang terus kucoba tapaki  namun semua itu malah mendatangkan duka  2024

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN