Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Postingan Terbaru

Jangan Stres! Beginilah Cara Istirahat yang Tepat Saat Pekerjaan Menumpuk

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Min An K etika pekerjaan menumpuk dan tenggat waktu semakin dekat, kita sering merasa tertekan untuk terus bekerja tanpa henti . Namun, istirahat yang tepat justru dapat meningkatkan produktivitas dan membantu kita mengatasi tekanan tersebut. Maka, berikut inilah beberapa cara untuk beristirahat secara efektif yang dirangkum dari berbagai sumber, yakni: 1. Menggunakan teknik pomodoro Teknik pomodoro adalah metode di mana Anda bekerja selama 25 menit dan kemudian beristirahat selama 5 menit. Setelah empat sesi pomodoro, Anda bisa mengambil istirahat lebih lama, sekitar 15–30 menit. Teknik ini pun membantu memecah pekerjaan besar menjadi bagian-bagian kecil dan memberi waktu untuk beristirahat sejenak sehingga mengurangi kelelahan mental. 2. Lakukanlah aktivitas fisik ringan Ketika pekerjaan terasa berat, tubuh kita sering merasa kaku atau lelah. Maka, beristirahat dengan melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki sebentar, peregangan, ataupun...

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Tanpa Hati, Tanpa Air Mata, dan Tanpa Cinta

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Alexander Mass J ika kau bertanya pada hati, mungkin saja akan merasakan detak yang namanya cinta! Namun, semua itu pun seolah-olah kau tak percaya bahwa cinta yang besar itu benar-benar ada. Aku masih di sini, masih dengan hati yang pertama kau temui; banyak cinta yang sudah bermekar lalu menjadikan keindahan dengan makna setia. Pagi ini, masih saja seperti kemarin bak seperti kapal yang mulai karam; tak ada harapan lagi untuk bisa berlayar di dalam lautan cinta hatimu. Aku terdiam menghitung waktu yang mulai semakin melebar jauh untuk kita bisa bersatu lagi. Apa mungkin, kita ini ditakdirkan tak akan bisa bersama? Aku mengerutkan dahi mencoba untuk mengolah pikiran agar bisa matang dalam mengambil keputusan. Namun, satu menit, dua menit, hingga beberapa menit pun masih sama yang ada di pikiran ini malah tentangmu. Duhh! Peristiwa yang memilukan mungkin saja sedang terjadi dalam hidup ini, yakni tak pernah benar-benar merasakan cinta yang utuh. Aku terlena dala...

Hanya Tanya

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Matheus Viana jika kita terus-menerus bertanya  kapan juga kita bisa menyatukan rasa  dari balik-balik hati yang terluka  dari balik-balik air mata yang ada  kita bagaikan cinta yang sulit ada  karena bagaimanapun mungkin ada duka  air mata yang mengalir dalam jiwa  hingga bisa merobek-robek yang namanya setia  apa mungkin kita harus menembus rasa  yang sering bermekaran atas nama cinta  dari balik permasalahan yang ada  aku pun hanya bisa berharap padaNya  kau dan aku bisa benar-benar menjadi bersama namun, pernahkah kau merasakan rindu dan cinta  apa mungkin hanya aku saja yang merasakannya  aku benar-benar mencinta pada sosok wanita  yang berkeliaran dalam pikiran yang memesona  aku benar-benar suka pada sosok wanita  yang tertanam dalam hati begitu sempurna  aku pun benar-benar sayang pada sosok wanita  yang membukakan mata dengan kecantikannya kini, aku merasakan ki...

Setelah Enam Tahun

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Genaro Servin dalam pikiran yang amat bimbang  aku melepaskan burung-burung itu  terbang di langit yang penuh kebebasan  tanpa sekat; tanpa air mata yang bercucuran burung-burung itu terlihat damai membentuk lambang cinta  yang sedang bermekar di langit  berwarna putih, bercorak hitam  dari bulu-bulu yang menghiasinya  dalam dekapan pagi menjelang siang  burung-burung itu tak lagi bersamaku  dalam hening, dalam tawa, dalam sedih  burung-burung itu tak akan menjadi saksi lagi setelah enam tahun, di persimpangan hati  aku pun menyendiri bak lelaki tak berarti  tak ada kasih, tak ada sayang, tak ada keramaian  semuanya harus kembali ke titik nol  tanpa burung-burung itu lagi 2024

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Batu Hitam yang Terluka

Tanpa Hati, Tanpa Air Mata, dan Tanpa Cinta